Mengunjungi Islandia akan memakan biaya yang sedikit lebih mahal, namun peningkatan biaya tersebut akan membawa manfaat yang baik. Negara Nordik ini berencana menambahkan pajak baru bagi wisatawan yang akan mendukung tujuan iklim dan keberlanjutan.
“Pariwisata benar-benar tumbuh secara eksponensial di Islandia dalam satu dekade terakhir dan hal ini jelas tidak hanya berdampak pada iklim,” kata Katrín Jakobsdóttir, perdana menteri Islandia, dalam wawancara televisi di Bloomberg minggu ini saat menghadiri KTT Ambisi Iklim PBB 2023. di kota New York. (Islandia mengalami peningkatan tajam dalam pariwisata setelah lockdown akibat COVID-19, dengan lebih dari 8,5 juta wisatawan mengunjungi negara tersebut pada tahun 2022.)
Meskipun tidak ada informasi spesifik mengenai biaya pastinya, Jakobsdóttir mencatat bahwa tarif tersebut “tidak akan tinggi,” dan akan diterapkan sebagai pajak kota bagi orang-orang yang tinggal di Islandia.
Jakobsdóttir juga mengatakan pemerintahannya telah bekerja sama dengan perusahaan pariwisata di seluruh negeri untuk melakukan perubahan yang berkelanjutan bagi lingkungan, termasuk perusahaan yang memindahkan armada kendaraan mereka ke kendaraan listrik.
Banyak kota di dunia yang sudah menerapkan pajak pariwisata sebagai cara untuk meningkatkan investasi di masyarakat, namun pajak pariwisata untuk mendukung upaya keberlanjutan mulai mendapatkan popularitas di seluruh dunia. Pajak pariwisata baru sebesar $10 akan diwajibkan bagi pengunjung ke Bali untuk membantu upaya lingkungan pada tahun 2024, menurut laporan pers lokal.
Industri perjalanan telah mengambil langkah-langkah tambahan secara keseluruhan untuk membantu menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Minggu ini, misalnya, Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey merilis rencana dan peta jalan untuk emisi karbon nol bersih pada tahun 2050 dan United Airlines sebelumnya mengumumkan tujuan untuk mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 100 persen pada tahun 2050.